Minggu, 05 September 2010

Terobosan Baru Supaya Berhenti Merokok

Varencline adalah obat non-nikotin pertama yang secara khusus diciptakan untuk berhenti merokok. Onat tersebut telah diluncurkan di amerika serikat pada tahun 2006. Pada tahun 2007 obat itu resmi beredar di indonesia. Obat itu hadir sebagai upaya memerangi rokok yang berdampak buruk bagi kesehatan.
KERJA NIKOTIN
saat merokok, nikotin mulai diserap aliran darah dan terus ke otak. Nikotin terikat di reseptor nikotinat antikolinergik 4 2 di ventral tegmental area (VTA). Nikotin yang terikat direseptor 4 2 akan melepaskan dopamin di necleus accumbens (nAcc). Dopamin itulah yang diyakini menimbulkan perasaan nyaman dan tenang. Tak heran bila perokok akan kembali merokok untuk memperoleh efek nyaman itu.

Bila perokok mulai mengurangi atau berhenti merokok maka asupan nikotin berkurang dan pelepasan dopamin juga berkurang, akibatnya timbul gejala putus obat berupa iritabilitas dan stres. Hal itu menyebabkan jalan untuk berhenti merokok menjadi sulit karena ketagihan terhadap nikotin. Peran varenicline berfungsi sebagai pemutus rantai adiksi. Biasanya nikotin berikatan dengan reseptor 4 2, namun nanti yang berikatan dengan reseptor 4 2 adalah varencline yang bekerja dengan dua cara. Pertama, varencline menstimulasi reseptor untuk melepaskan dopamin secara parsial, tujuannya untuk mengurangi gejala putus obat berupa pusing, sulit berkonsentrasi, atau badmood yang ditimbulkan dari proses berhenti merokok.



Kedua, varencline menghalangi nikotin yang menempel di reseptor. Jadi bila merokok kembali, nikotin tidak dapat menempel di reseptor, sehinggan mengurangi rasa nikmat dari perokok tersebut.
Varencline dapat diberikan pada perokok dewasa atau minimal usia 18 tahun yang ingin berhenti merokok. Varencline dapat diberikan pada perokok berat maupun ringan. Dosis awal yang diberikan ringan yang ditingkatkan secara perlahan-lahan. Untuk mencapai kesembuhan berhenti merokok, dibutuhkan waktu selama 3 bulan baik pada perokok berat maupun ringan.

Efek samping varencline adalah mual, nyeri kepala, insomnia dan mimpi abnormal. Meski demikian, manfaat yang ditimbulkan dari berhenti merokok jauh lebih besar karena dalam sebatang rokok terkandung lebih dari 4000 bahan kimia dan 250 zat karsinogenik. Bahkan bahan kimia ditemukan pada asap tembakau (rokok), seperti aseton, butan, arsenic, cadmium, karbon monoksida, dan tauluene sama seperti yang ditemukan pada bahan industri.

Sumber: majalah kesehatan keluraga DOKTER KITA edisi 11 THN II-November 2007

0 komentar:

Posting Komentar